Kamis, 16 Januari 2014

Tahukah Kamu Mengapa Percobaan Medis Sering Memakai Tikus?

Standard

Ternyata tikus berperan sangat penting dalam percobaan medis. Mulai dari perumusan obat kanker baru hingga pengujian suplemen makanan, tikus berperan penting dalam keajaiban medis baru.
Bahkan, menurut Foundation for Biomedical Research (FBR), 95% hewan laboratorium adalah tikus. Ilmuwan dan peneliti bergantung pada tikus karena beberapa alasan. Salah satunya, pengerat ini kecil, mudah disimpan dan dipelihara serta bisa beradaptasi baik dengan lingkungan baru.
Hewan ini berkembang biak dengan cepat dan berumur pendek (2-3 tahun) sehingga beberapa generasi tikus dapat diamati dalam waktu singkat.
Selain itu, tikus relatif murah dan dapat dibeli dalam jumlah besar dari produsen komersial yang mengembang biakkan pengerat khusus untuk penelitian. Umumnya, tikus patuh dan hewan ini mudah ditangani peneliti, meski ada beberapa jenis sulit ditangani.
Sebagian besar tikus percobaan medis hampir identik secara genetis, kecuali jenis kelamin. Menurut National Human Genome Research Institute, hal ini membantu menyeragamkan hasil percobaan medis. Sebagai syarat minimum, tikus memiliki ras sama.
Alasan lain tikus digunakan sebagai model uji medis adalah genetik mereka, karakteristik biologi dan perilakunya sangat mirip manusia, dan banyak gejala kondisi manusia dapat direplikasi pada tikus.
“Tikus merupakan mamalia yang memiliki banyak proses seperti manusia dan bisa digunakan menjawab pertanyaan banyak penelitian,” kata perwakilan National Institutes of Health (NIH) Office of Laboratory Welfare Jenny Haliski.
Selama dua dekade terakhir, kesamaan itu makin kuat. Kini, ilmuwan dapat mengembangkan ‘tikus transgenik’ yang membawa gen mirip penyebab penyakit manusia. Tikus juga membuat penelitian efisien karena anatomi, fisiologi dan genetikanya dipahami dengan baik oleh peneliti.
Beberapa tikus SCID (severe combined immune deficiency) secara alami terlahir tanpa sistem kekebalan tubuh dan dapat menjadi model penelitian jaringan normal dan ganas manusia. Berikut contoh gangguan manusia dimana tikus digunakan sebagai modelnya.
Hipertensi, diabetes, katarak, obesitas, kejang, masalah pernapasan, ketulian, parkinson, alzheimer, kanker, cystic fibrosis, HIV dan AIDS, penyakit jantung, muscular dystrophy, cedera kabel spinal.
Tikus juga digunakan untuk pengujian obat anti-kecanduan yang berpotensi mengakhiri kecanduan narkoba.
“Menggunakan hewan penting untuk pemahaman ilmiah sistem biomedis yang mengarah ke obat, terapi dan penyembuhan yang berguna,” kata Haliski.

Related Posts:

  • ATM (Er Rak Error)Pepatah mengatakan seorang pria rentan godaan terhadap harta, tahta dan wanita. Dan bila dibalik maka seorang wanita akan rentan godaan terhadap … Read More
  • GI Joe 2 (Retaliation) 3DFilm ini merupakan seri kedua dari serial GI Joe yang pertama kali di rilis pada tahun 2009 dengan judul The Rise of Cobra. Sebuah serial yang di… Read More
  • Jack ReacherJack Reacher adalah sebuah karakter yang diambil dari serial novel berjudul sama yang ditulis oleh Lee Child yang merupakan nama samaran dari Jim Gran… Read More
  • Sinopsis Man Of Steel (3D) Film yang bercerita tentang superhero ini diambil dari cerita komik hasil karya dari Joe Shuster dan Jerry Siegel yang diterbitkan oleh DC Comic… Read More
  • Star Trek Into Darkness Sebuah karakter yang diangkat dari serial televisi fiksi futuristik yang hadir di Amerika pertama kali tahun 1966 dan dibuat oleh Eugene Wesley Rodden… Read More

0 komentar:

Posting Komentar