Rabu, 22 Januari 2014

Tips memelihara dan merawat piyik burung branjangan

Standard
Beberapa waktu belakangan ini burung Branjangan (Mirafra Javanica) semakin banyak dicari dan diburu oleh sebagian besar penggemar burung ocehan. Berbagai alasan dan pertimbangan  menjadi  dorongan misalnya dipelihara sebagai burung masteran, sebagai penyanyi tunggal, maupun sebagai pelengkap dan pengobat rindu akan keunikan suara dan gaya burung asli tanah  Jawa tersebut.
Jika Anda memperoleh branjangan dengan kondisi masih diloloh maka Anda sudah memiliki separuh modal  untuk menjinakkan dan mengembangkan  karakternya. Di habitatnya, branjangan  adalah burung yang sangat aktif dan gesit maka  jika anda salah dalam perawatan piyikan, tak mustahil kalau nantinya  setelah tumbuh dewasa tidak ada bedanya atau malah akan lebih giras/liar dibanding Branjangan tangkapan muda hutan. Kejadian ini banyak dialami  oleh rekan – rekan omkicau.com yang mengeluhkan kegirasan  dan keliaran branjangan mereka meskipun katanya dipelihara sedari piyik lolohan maupun  trotol. Berikut beberapa tips yang  barangkali bermanfaat dalam perawatan piyik branjangan:
  1. Gantang rendah di tempat yang ramai lalu lalang dan aktivitas manusia kira-kira setinggi dada orang dewasa.
  2. Pemberian pakan bijian sebaiknya dijatah  dan diperhitungkan  habis dan cukup dalam sehari.
  3. Jemur secara rutin tiap hari sekitar  1-2 jam  antara  pukul 08.00-11.00 .
  4. Keluarkan pakan bijian pada saat dijemur.
  5. Selesai penjemuran, berikan EF  sampai kenyang (jangkrik, ulat hongkong, ulat bamboo, belalang, dsb) langsung dari tangan  perawat. Saat pemberian EF luangkan waktu untuk menggoda dan memainkan EF tersebut sehingga piyikan akan berlarian dan berterbangan berusaha menggapai EF yang kita berikan.
  6. Masukkan pakan bijian setelah burung kenyang dengan EF, gantang di tempat  yang teduh tetapi terang . (tips nomer 1)
  7. Lakukan dan ulangi tips nomer  5  (tanpa proses penjemuran) pada sore hari antara pukul 16.00-18.00 sebelum burung dikrodong dan  istirahat.
  8. Kunci perawatan piyik branjangan adalah  intensitas interaksi  dengan manusia maupun perawatnya. Jika hal ini bisa  dipenuhi maka piyik branjangan anda akan tumbuh menjadi burung yang jinak, mentalnya cepat mapan, serta sangat menghibur dan senang berinteraksi dengan kita.
  9. Mental dan  karakter piyik branjangan  relatif stabil setelah 2 kali siklus mabung  atau mencapai umur 1 s/d 1,5 tahun.Artinya jika Anda menemukan branjangan  jinak berumur lebih dari 1,5 tahun maka bisa dijamin bahwa branjangan tersebut memang jinak. Sebaliknya jika anda menemukan branjangan yang giras sementara umurnya diperkirakan sudah lebih dari 2 tahun maka usaha untuk menjinakkan burung tersebut bisa menjadi pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran Anda, hehehe.
  10. Perhatikan kebersihan sangkar dengan mengganti bubukan bata secara berkala serta menjaga kebersihan pakan dan  minumnya.
  11. Burung sebaiknya ditempel dengan burung kecil misalnya colibri, prenjak, ciblek,kenari, blackthroat dsb karena selain berfungsi untuk merangsang bunyi juga sekaligus sebagai isian.
Berikut ini adalah foto-foto branjangan, ada 2 branjangan muda dan branjangan dewasa (4 tahun):
Branjangan wates trotol
Branjangan wates 5 bulan
Branjangan wates usia 4 tahun
Demikian tips dari saya semoga bermanfaat bagi anda yang mendambakan piyik atau bakalan branjangannya tumbuh menjadi burung dewasa yang jinak,

Salam Wiring Kuning,
sumber : http://omkicau.com/

0 komentar:

Posting Komentar