Kamis, 23 Januari 2014

Tips memilih dan merawat sangkar burung branjangan

Standard
Sangkar  atau ada yang menyebutnya  kandang burung merupakan piranti yang wajib dimiliki oleh penggemar burung ocehan termasuk branjangan (BR). Sangkar branjangan memiliki keunikan bila dibanding dengan sangkar burung lain karena karakter dan sifat dasar burung ini juga berbeda dengan burung ocehan lainnya.
Di habitat aslinya, branjangan adalah burung yang suka berada di permukaan tanah/pasir dibandingkan bertengger di ranting maupun ketinggian. Burung ini juga lebih senang berjalan maupun berlari dibandingkan dengan meloncat berpindah dari ranting satu ke ranting lain.
Contoh sangkar branjangan atau BR dengan hiasan pahat tipis
Pada saat musim kawin dan birahi, burung ini sering terlihat terbang tinggi vertical sambil berkicau merdu untuk menarik lawan jenisnya. Pengamatan akan perilaku burung tersebutlah yang menjadikan design dan model sangkar branjangan seperti yang sering kita lihat sekarang.
Sesuai karakter dan sifat dasar burung ini, sangkar branjangan dibuat dengan luasan vertical (meninggi). Bentuk sangkar bisa bermacam macam mulai dari persegi empat (kotak) ,segi enam, maupun hexagon, yang semuanya tergantung dengan selera meskipun secara umum bentuk yang paling banyak dijumpai adalah silinder (bundar).
Hal unik yang membedakan sangkar branjangan dengan sangkar burung lain adalah tenggeran berupa batu apung di tengah posisi sangkar, serta bubukan batu bata merah halus sebagai material yang digunakan pada dasar sangkar.
Apabila sobat omkicau.com berencana untuk membeli, memesan atau malah sudah memiliki sangkar untuk branjangan kesayangannya, berikut ini beberapa tips yang barangkali bermanfaat.
-       Pilihlah sangkar dengan diameter minimal 1,5 X rentang sayap branjangan. Hal ini dimaksudkan supaya pada saat branjangan mengepakkan sayap, tidak ada bagian tubuhnya yang terluka. Jika rentang sayap branjangan 25 cm misalnya, maka diameter sangkar yang ideal minimal 37 cm. Tentu saja tidak perlu menangkap dan mengukur branjangan kesayangan untuk mengetahui rentang sayapnya, cukup dikira kira saja.
-       Sesuaikan diameter dan tinggi sangkar dengan kondisi di lingkungan dan tempat tinggal Anda. branjangan memang membutuhkan ruang gerak dan ruang terbang yang cukup tetapi bukan berarti sangkar harus tinggi dan lebar. Jangan sampai keberadaan sangkar branjangan malah mengganggu pandangan dan aktivitas penghuni rumah. Sangkar yang terlalu besar dan tinggi akan merepotkan jika hendak dibawa atau dipindah-pindah.
-       Jarak ideal ruji adalah yang tidak bisa dilewati oleh kepala branjangan. Jarak yang terlalu longgar bisa membuat burung terjepit dan tercekik atau bahkan lepas, sedangkan jarak ruji yang terlalu rapat membuat burung menjadi kurang jelas terlihat saat bertengger.
-       Pastikan keseluruhan ruji sangkar telah diraut dan diamplas dengan baik sehingga tidak akan melukai branjangan terlebih jika branjangan anda masih giras/nglabrak.
-       Ruji yang baik terbuat dari bambu yang tua dan diambil dari bagian terluar (kulit), serta melalui proses pengeringan dan pengobatan anti rayap/ngengat. Jika ruji dibuat dari bambu muda dan bukan bagian terluar serta tidak melalui proses tersebut maka sangkar akan melintir atau “menggeliat” setelah dipakai beberapa lama. Hal ini penting diperhatikan karena sangkar branjangan akan sering terpapar langsung oleh sinar matahari saat burung dijemur.
-       Sangkar dengan bahan utama bambu lebih baik karena bambu memiliki keunggulan dibanding bahan lain di antaranya kuat dan ringan, mudah dibentuk, serta ramah lingkungan.
-       Usahakan memilih sangkar dengan alas berbahan papan kayu/ triplex tebal supaya lebih awet dan kuat karena dasar sangkar akan “terbebani’ oleh bubukan bata. Pastikan juga kawat atau plat logam pengait alas sangkar masih berfungsi dengan baik dan selalu pada posisi yang tepat. Beberapa kejadian branjangan lepas dari sangkar diakibatkan “tebok”  jatuh karena ambrol maupun disebabkan pengaitnya lepas.
-       Warna sangkar sebaiknya disesuaikan dengan warna dominan (nuansa) batikan burung. Jika batikan branjangan bernuansa coklat tua kemerahan, sebaiknya Anda memilih sangkar dengan warna yang cerah atau terang. Sebaliknya jika batikan branjangan bernuansa kuning bersih maka Anda bisa memilih sangkar dengan warna gelap atau bahkan hitam. Hal ini dimaksudkan supaya branjangan yang ada di dalam sangkar menjadi jelas terlihat serta tidak tersamarkan dengan warna/cat sangkar.
-       Gunakan tenggeran dari bahan batu apung dengan bentuk bundar, oval, atau persegi dengan sudut tumpul, atau bentuk asli (alami) dari batu apung tersebut dengan diameter antara 6,5 cm – 9 cm.

Body sangkar atau sering disebut 'gembung'
Penempatan cepuk makanan dan minuman
Tebok sangkar dan tenggeran batu apung sangkar branjangan
Pengeringan setelah proses pengobatan anti ngengat
Ratakan bagian atasnya supaya datar dan pastikan tidak tajam/kasar yang bisa melukai kaki branjangan. Permukaan tenggeran tidak boleh terlalu halus dan licin.
-       Sebaiknya sediakan cukup satu tenggeran saja dengan posisi di tengah supaya branjangan terbiasa berkicau di tenggeran tersebut.
-       Tempatkan cepuk wadah pakan,minum, dan EF dengan posisi lebih rendah dari tenggeran.
-       Tambahkan bubukan bata yang sudah disaring halus (kira-kira sehalus kopi bubuk) ke dalam dasar sangkar dengan ketebalan 1 cm -1,5 cm. Alternatif yang bisa dugunakan sebagai bubukan alas sangkar adalah tanah liat (diambil di sawah) yang kering dan ditumbuk serta diayak halus, pasir laut, pasir bangunan,  atau kombinasi dari beberapa bahan tersebut.
-       Di habitanya, branjangan adalah burung yang suka “mandi’ dengan menggesekkan seluruh badannya di permukaan tanah. Mandi pada branjangan bertujuan untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Misal cuaca panas dan terik, branjangan akan berusaha untuk mengalirkan atau meredam hawa panas tubuhnya melalui mandi atau “kipu”. Begitu juga sebaliknya jika badannya terasa dingin (malam hari), branjangan akan kipu dengan jalan menyerap panas yang disimpan oleh bubukan yang ada di dasar sangkar.
-       Biasakan mengerodong branjangan pada malam hari supaya terbebas dari ganguan nyamuk, serangga pengganggu, angin/hawa dingin, sehingga branjangan bisa beristirahat dengan nyaman dan kemudian segar bugar bernyanyi riang keesokan harinya. Pakai dan pilihlah krodong yang sesuai dengan ukuran sangkar. Jangan terlalu ketat, jangan terlalu longgar. Krodong juga berfungsi menjaga sangkar terkena embun. Ruji maupun ornamen dari bambu akan lebih cepat berubah bentuk jika selalu terkena embun dan panas secara terus-menerus.
-       Berilah grease (minyak, gemuk) pada pangkal besi pengait supaya sangkar branjangan aman dari gangguan semut.
-       Gantang sangkar di tempat yang aman dari gangguan dan jangkauan tikus maupun hewan predator.
Semoga tips ringan tersebut bermanfaat bagi Anda dan Branjangan kesayangan.
Salam Mirafra Javanica, salam dari Kaliurang
sumber : http://omkicau.com/

0 komentar:

Posting Komentar